|
Struktur organisasi PT Indofood Sukses Makmur,tbk
BOARD OF DIRECTORS
Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Director
President Director
Director
Taufik Wiraatmadja
Director
Axton Salim
Director
Werianty Setiawan
Director
Hendra Widjaja
Director
Suaimi Suriady
Director
Sulianto Pratama
Director
Yungky Setiawan
Director
BOARD OF COMMISSIONERS
Benny Setiawan Santoso
President Comissioner
Fransiscus Welirang
Commissioner
Paulus Moleonoto
Commissioner
Darmmawan Sarsito
Commissioner
Alamsyah
Commissioner
F.G. Winarno
Independent Commissioner
Adi Pranoto Leman
Independent Commisioner
Agus Rajani Panjaitan
Independent Commisioner
Produk utama
Produk Konsumen Bermerek
Grup
Produk Konsumen Bermerek saat ini terdiri dari lima divisi yaitu Mi
Instan, Dairy, Penyedap Makanan, Makanan Ringan dan Nutrisi & Makanan Khusus.
Selain itu, Divisi Kemasan memproduksi kemasan fleksibel dan karton untuk
mendukung operasi Grup.
Grup
ini menyediakan produk yang berkualitas, inovatif dengan harga terjangkau, yang
merupakan pilihan konsumen di seluruh Nusantara. Berbagai merek Indofood
merupakan merek terkemuka di pasar dan dipercaya oleh para konsumen atas
kualitas, rasa dan harganya.
· Indomie
· Pop Mie
· Sarimi
· Supermi
· Cheetos
· Chiki
· Jet-Z
· Indomilk
· Kremer
· Crima
· Promina
· SUN
· Bimoli
· Bogasari
· La Fonte
· Trenz
· Bim-Bim
· Canasta
· Maggi
· Tekita
Manajemen Pemasaran PT Indofood Sukses Makmur,tbk
STRATEGI MANAJEMEN PADA ELEMEN MARKETING MIX (4P)
1). PRODUCT
Brand name yang
digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram,
dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap
manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga
tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram
Anonim, 2008). Indomie memiliki rasa yang
sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi
keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya
variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie soup, mie regional (mie
dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia),
mie premium, serta mie jumbo.
2). PRICE
Indomie selain
dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1
kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan
terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie
dihargai hanya sekitar Rp. 900,- ( Anonim, 2008).
3). PLACES
Group Distribusi
Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai
hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin
diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan
penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok
ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk
pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area
geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di Yogyakarta
agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan
warung-warung seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie
instan/mie goreng sebagai menu utama)
4). PROMOTION
• Tagline : Indomie Seleraku
• Iklan : billboard, iklan TV, sponsor
acara
• Event : Indomie menggelar ajang membuat
lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang
berlangsung pada 24 April 2008.
• Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan
tema Indomie untuk setiap Burjo di Yogyakarta)
à
Kemasan : Grup ICBP juga memiliki kegiatan usaha kemasan yang memproduksi
berbagai kemasan fleksibel dan karton untuk perseroan, Grup Indofood dan
pelanggan lainnya baik didalam maupun di luar negri. Kegiatan usaha kemasan
karton dijalankan oleh anak perseroan, PT.Surya Rengo Containers. Kegiatan
usaha kemasan memiliki peranan penting dalam mata rantai kegiatan usaha Grup
ICBP dari pabrik sampai ke pasar dalam menjaga kualitas produk, pengiriman yang
tepat waktu dan pasokan yang stabil.
Ditinjau dari
aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah
stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai
Top of Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam
artian Indomie masih tetap harus mengadakan promosi untuk me-remind customer
bahwa Indomie masih exsist, dan selalu berinovasi untuk merejuvenasi produk
maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut pangsa pasarnya oleh Mie
Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie menurun, meskipun
masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie
Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai “bangkit dari tidur
panjangnya”, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser
artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti
remaja/pelajar. Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan
nomor satu di Indonesia. Indomie juga mengadakan acara ”Indomie Jingle Dare”
untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih memodernisasi Jingle-nya. Hal
ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand awareness remaja/pelajar
mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai customer masa depan,
jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam ”edukasi” mengenai
Indomie.
Tentang strategi
menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The Present,
Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth,
memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed.
Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di
samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan
produk-produk dengan higher price and higher margin.
STRATEGY MANAJEMEN
DISTRIBUSI
Grup Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi paling ekstensif
di Indonesia, menjangkau hampir seluruh pelosok Nusantara. Selain
mendistribusikan produk-produk Indofood, grup ini juga menyalurkan berbagai
produk pihak ketiga. Jumlah stock point telah berkembang dengan cepat sejak
tahun 2005, memberikan penetrasi pasar yang lebih luas dan lebih dalam melalui
mata rantai pasokan dan pengiriman yang efisien. Stock
point yang dibangun
di wilayah dengan tingkat kepadatan outlet ritel yang tinggi termasuk pasar
tradisional, memungkinkan setiapstock
point untuk melayani
wilayahnya masing-masing dalam waktu sesingkat mungkin.
Indofood’s
Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia,
menembus ke hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk Indofood
sendiri, indoffood juga mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga. Jumlah
poin saham telah diperluas secara agresif sejak tahun 2005, memberikan
penetrasi yang lebih luas dan lebih dalam efisien melalui rantai pasokan dan
pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi gerai
ritel, termasuk pasar tradisional, memungkinkan masing-masing titik saham untuk
melayani wilayah geografis dekat ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin.
STRATEGI KUNCI 3A
Keberhasilan Indomie terus bercokol di
urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi Indomie dalam menjalankan
strategi kunci 3A:
a). Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di
lidah konsumen (Product).
b). Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja
(Place)
c). Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag
terjangkau (Price)
ANALISIS SWOT
KEKUATAN
1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia
2. Produksi rendah biaya
3. Jangkauan distribusi luas
4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
5. Brand yang sudah terkenal
KELEMAHAN
1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi
PELUANG
1. Melakukan ekspansi ke luar negeri
2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang
sejenis
3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
ANCAMAN
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan
maupun inovasi
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk
Human Resources (Sumber Daya
PT.Indofood Sukses Makmur)
Indofood Corporate Social Responsibility
(CSR) program andalan dari komitmen untuk membantu anggota masyarakat yang
lebih luas dan untuk membuat kontribusi yang optimal kepada masyarakat.
Selama tahun 2007 Indofood secara keseluruhan program dikembangkan
dan dilaksanakan berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang kami CSR filosofi:
• Membangun Human Capital
• Mempertahankan Kohesi Sosial
• Memperkuat Nilai Ekonomi
• Mendorong Good Governance
• Melindungi Lingkungan
Dengan total tenaga kerja
sekitar 21 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah satu kelompok
paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus.
Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi
dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi
bangsa itu sendiri.
Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan.
Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan.
Program pelatihan juga akan
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk
membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar
yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam
setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam
divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak
Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.
Berbagai aktivitas yang dilakukan
oleh Perseroan untuk ikut serta dalam membantu membangun SDM Indonesia yang
berkualitas adalah sebagai berikut:
- Beasiswa Indofood Sukses
Makmur (BISMA)
Melalui program BISMA, Perseroan setiap tahun memberikan beasiswa kepada kepada anak karyawan yang berprestrasi. Selama tahun 2011, sekitar 1.450 anak telah memperoleh bantuan beasiswa yang diberikan untuk tingkat sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. - Program Kunjungan Pabrik
Perseroan memberikan kesempatan kepada pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum untuk mengunjungi pabrik guna memberikan pengetahuan dan wawasan di bidang pengolahan pangan. Lebih dari 49.000 pelajar, mahasiswa dan kelompok masyarakat telah mengunjungi pabrik-pabrik ICBP.